Rabu, 03 September 2014

pengurusan jenazah



PENGURUSAN JENAZAH
MEMANDIKAN JENAZAH

Mata Pelajaran : Agama Islam

KELOMPOK 1



Adilla Nurul Alamsyah
Allikha Azilla Putri
Anisa Rosmalia Dewi
Annisa Rahayu Utami
Desi Oktafiani
Devi Anggraeni
Devi Deliani
Dhea Nurmala
Erna Yulianti



Kelas : XI Adm. Perkantoran 6


Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Bandung
2013/2014


Pengurusan Jenazah
       Kematian pasti akan menghampiri setiap manusia, tidak peduli umur, yempat, waktu dan kelas sosial. Sebagai seorang ,uslim bila mendengar orang yang meninggal dunia hendaknya membaca kalimat istirja’ (pernyataan kembali kepada Allah swt) sebagaiman terdapat dalam Q.S. Al Baqarah : 156 yaitu “ . . . innalillahiwainnailaihiroji’un” artinya “sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali”
        Dalam hidup ini, terlebih sebagai muslim, tentu diperlukan aturan-aturan atau tata cara memelihara jenazah sampai dikuburkan dengan cara sebaik-baiknya. Pengurusan jenazah adalah mengurus jenazah seorng muslim sejak dinyatakan meninggal sampai disimpan di liang lahat.
        Apabila seorang muslim meninggal dunia maka kewajiban muslim lainnya yang msih hidup adalah memandikan, mengafani, menyalatkan dan menguburkan jenazah tersebut.
        Dalam memandikan jenazah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya.
a.   Syarat jenazah yang dimandikan :
Ø Jenazahnya seorang muslim
Ø Jenazahnya itu masih didapatkan tubuhnya, meskipun telah terpotong-potong
Ø Tidak mati syahid (mati untuk membela agama Allah swt)
b.   Syarat orang yang memandikan jenazah :
Ø Sesuai wasiat si Jenazah. Jika si Jenazah Sebelum meniggal telah mewasiatkan kepada seseorang tertentu untuk memandikan jenazahnya, maka orang itulah yang berhak memandikan Jenazah.
Ø Jika si jenazah tidak mewasiatkan kepada siapapun, maka yang berhak adalah mahram dari si jenazah, seperti istri atau suami, anak, kerabat dekat, atau orang lain yang sejenis yang amanah lagi terpercaya.
Ø Jika tidak ada yang mampu keluarga Jenazah boleh menunjuk orang yang saleh, pandai menyimpan rahasia keaiban jenazah serta amanah lagi terpercaya untuk memandikannya.
A. Perlengkapan bagi yang memandikan jenazah :
1.    Penutup hidung.
2.   Memakai pelindung tubuh agar tidak terkena kotoran-kotoran seperti sisa air perasan daun bidara dan kapur barus.
3.   Sarung tangan.
4.   Sepatu bot berlaras tinggi.

B.  Persiapan sebelum memandikan jenazah :
1.    Tempat memandikan jenazah harus tertutup baik dinding maupun atapnya, jenazah ditempatkan pada temapt yang lebih tinggi seperti dipan/balai-balai.
2.   Menyediakan perasan daun bidara (8 liter + 2 gelas air perasan daun bidara). Bidara adalah sejenis pohon teratai, dimana daunnya diambil dan dikeringkan kemudian ditumbuk dengan halus. Fungsinya adalah alat pembersih. Pada zaman sekarang sama dengan sabun.
3.   Menyediakan air dan kapur barus (setiap 4 liter air dicampur dengan 2 potong kapur barus 1)
4.   Melepas pakaian yang masih melekat ditubuhnya.
Cara melepas pakaian :
Dimulai dari lengan sebelah kanan kearah kiri. Selanjutnya dari lobang baju (krah) kebawah. Setelah itu bagian depan ditarik dengan perlahan dari bawah handuk penutup auratnya (ini jika jenazah mengenakan gamis atau baju panjang, jika hanya kemeja cukup buka kancingnya).
Cara melepas celana :
Digunting sisi sebelah kanan dari atas sampai kebawah lalu sebelah kiri. Setelah itu bagian depan ditarik dengan perlahan dengan tetap menjaga handuk penutup.
Cara melepas pakaian belakang jenazah :
Tubuh mayyit dibalik ke sebelah kiri, pakaian digeser kekiri. Setelah itu dibalikkan lagi kekanan.
5.   Menutup aurat jenazah dengan handuk besar mulai pusar sampai dengan lututnya (laki-laki dan perempuan sama).
C. Memandikan jenazah
1.    Dimulai dengan bacaan basmalah
2.   Istinjakkan mayat terlebih dahulu yaitu dengan cara, membengkokkan tubuh mayat secara perlahan dan mendudukkannya sampai posisi hampir duduk, kemudian letakkan tangan kanan pada perut jenazah lalu tekan secara perlahan sebanyak tiga atau lima kali supaya sisa-sisa kotoran dapat dikeluarkan.
Tujuan menekan perut secara perlahan bukanlah untuk memaksa isi perut keluar namun untuk mengeluarkan sisa kotoran yang memang sudah mau keluar. 
Jika tidak dikeluarkan terlebih dahulu terkadang ia keluar ketika proses pemandian sedang berlangsung atau sedang dikafani,jika hal tersebut terjadi maka jenazah harus dimandikan dan diwudhukan kembali. 
Dalil yang mendasari adalah hadits yang diriwayatkan dari Ummu Sulaim RA, bahwa Rasulullah bersabda :
[Jika seorang wanita meninggal, maka orang yang ingin memandikannya harus terlebih dahulu menekan perutnya secara perlahan-lahan, jika ia tidak sedang mengandung, jika sedang mengandung maka janganlah menggerak-gerakan perutnya][HR Baihaqi]
3.   Menggunakan sarung tangan,  Jika yang memandikan tidak memperoleh sarung tangan, maka lapisi tangan kirinya dengan kain, untuk membersihkan tubuh jenazah. Bersihkan tubuh jenazah dari bawah kain penutupnya dan berusaha sebisa mungkin untuk melebarkan telapak tangannya ketika membersihkan kemaluan jenazah. Untuk bagian dubur, maka gerak-gerakan tangan di daerah itu sampai sekira-kiranya bersih. Ketika sedang membersihkan orang yang mendampinginya menyiramkan air ke bagian yang sedang dibersihkan tersebut.
4.   Hendaklah mengganti sarung tangan atau kain pelapis yang sudah digunakan untuk membersihkan tadi dengan yang baru jika memungkinkan untuk menjaga kebersihan.
5.   Jenazah diwudhukan seperti wudhunya orang yang hendak melaksanakan shalat. 
·        Pertama bacalah basmalah dan niat
Niat untuk jenazah laki-laki yaitu :
“ Nawaitul wudhu a man hadzal mayyiti fardhol lillahi ta’ala.”
Niat untuk jenazah wanita yaitu :
“Nawaitul wudhu a man hadzihil mayyiti fardhol lillahi ta’ala.”
·        Cuci kedua telapak tangannya.
·        Ambil sedikit kapas yang telah dibasahi air setelah itu gosoklah mulutnya, gigi serta gusinya, lakukan sebanyak tiga kali, dengan mengganti kapas setiap membersihkan.
·        Ambil kapas lagi yang telah dibasahi air untuk membersihkan bagian dalam hidungnya sebanyak tiga kali.
·        Basuhlah wajahnya sebanyak tiga kali dengan menekan bagian hidung dan mulutnya untuk menghindari air masuk.
·        Basuhlah kedua tangannya sampai siku sebanyak tiga kali.
·        Usaplah kepalanya dilanjutkan dengan kedua telinganya.
·        Basuhlah kedua kakinya hingga kedua mata kaki.
Jangan mewudhukan jenazah lebih dari sekali jika tidak diperlukan (seperti keluarnya kotoran dari dubur).
Penggunaan kapas untuk membersihkan gigi dan hidung adalah jalan untuk mengganti kumur-kumur yang biasa dilakukan untuk membersihkan mulut pada saat kita berwudhu.
Menutup hidung dan mulut saat membasuh wajah dilakukan agar air tidak masuk ke dalam perut yang dapat mengubah isi perut yang bisa menyebabkan lambungnya busuk dan terkadang bisa keluar sesuatu dari dalam perutnya.
6.   Proses pemandian pertama (campuran air dan sabun/bidara)
·        Siapkan air yang telah dicampur dengan sabun/bidara.
·        Ambillah busa sabun/bidara untuk mencuci kepala, muka, dan ketiak.
·        Sirami kepala jenazah dengan air yang sudah dicampur dengan sabun/bidara sebanyak tiga kali sambil membaca niat dalam hati.
Niat memandikan jenazah laki-laki :
“ Nawaitul husla man hadzal mayyiti fardhol lillahi ta’ala.”
Niat memandikan jenazah wanita :
“ Nawaitul husla man hadzihil mayyiti fardhol lillahi ta’ala.”
·        Mandikan bagian kanan mulai dari (dengan posisi jenazah terlentang) : tangan kanan yakni dari pundak hingga telapak tangan, bagian kanan leher dan separuh yang kanan dari dada, perut, paha, hingga betis
·        Miringkan jenazah ke kiri untuk memandikan bagian punggung sebelah kanan dengan tidak menyiram wajahnya, masih dalam posisi miring siram bagian pangkal paha, paha hingga betis, kemudian kembalikan posisi semula.
·        Lanjutkan pada bagian yang kiri dengan langkah-langkah yang sama seperti memandikan bagian kanan, begitu pula untuk memandikan bagian punggung sebelah kiri dengan memiringkannya ke kanan.
·        Ratakan tubuhnya dengan air, dari kepala hingga ujung kaki dengan posisi terlentang namun jangan sampai menyiram wajah dengan air.
Kemudian melakukannya sekali lagi pada tubuh bagian kiri.
7.   Proses Pemandian Kedua (Campuran Air dan Kamper)
Kamper digunakan dalam campuran karena memiliki fungsi sebagai pengharum, dapat mendinginkan tubuh, mencegah darah mengalir serta menjauhkan dari serangga atas seizin Allah swt. 
·        Aduk kamper yang sudah dihaluskan dan dicampur dengan air.
·        Siramkan ke kepala jenazah sebanyak tiga kali.
·        Siramkan kepada bagian tubuhnya yang kanan lalu kiri, bagian depan dahulu kemudian bagian belakang.
·        Ratakan seluruh tubuhnya dengan air campuran tadi seperti proses pemandian sebelumnya.
Tidak perlu mengulangi wudhu atau menggosok gosok tubunya, karena kamper berfungsi sebagai pewangi bukan pembersih. Proses pemandian ketiga ini dapat membersihkan sabun/bidara yang masih menempel pada tubuh jenazah.
Jika jenazah tampak belum bersih dapat dilakukan pemandian sebanyak 5 atau 7 kali, dan penggunaan campuran air dengan kamper dilakukan pada proses pemandian terakhir.
Dalil yang mendasari adalah hadits yang diriwayatkan dari Ummu Athiyah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda
[Mandikanlah ia sebanyak tiga kali atau lima kali (atau tujuh kali) atau lebih dari itu jika kalian anggap perlu. Aku bertanya apakah harus ganjil? benar jawab Rasulullah SAW setelah itu campurkan kamper pada siraman terakhir][Bukhari dan Muslim]
8.   Mengeringkan jenazah, gunakan lap untuk mengeringkan jenazah agar kain kafan tidak basah, sesuai dengan dalil, (Apabila telah selesai memandikannya maka berilah kain yang bersih) [Bukhari (1254) dan Muslim (939)]
9.   Mengganti kain penutup. Kain penutup pada saat proses pemandian harus diganti karena basah dan mengandung bidara dan kamper. Caranya dengan membentangkan kain penutup yang baru diatas kain yang lama yang menutupi aurat jenazah kemudian tarik kain yang lama secara perlahan agar aurat tidak terlihat.
10.Pindahkan jenazah dengan keranda ke tempat pengkafanan untuk proses mengkafani.
Wajib berwudhu bagi yang memandikan dan dianjurkan mandi setelah selesai.



1 komentar:

  1. CASINO VARIETY AND CASINO | The JAM-HARAT
    Find the 김제 출장마사지 BEST CASINO VARIETY 하남 출장마사지 AND CASINO in San 계룡 출장샵 Diego County and get a 사천 출장샵 $5000 파주 출장샵 Match Deposit Bonus.

    BalasHapus