Kamis, 18 September 2014

Rapuh




Seseorang yang terlihat selalu kuat...
Seseorang yang terlihat jarang meneteskan air mata...
Mereka sebenarnya seorang yang sangat rapuh...
Bahkan lebih rapuh dari seorang yang lemah sekalipun...
Mereka mempunyai kepribadian ganda untuk menutupi semuanya...
Mereka selalu membuat orang-orang disekitarnya selalu tersenyum...
Selalu tesenyum karna dia...
karna obat luka dihatinya adalah senyuman orang-orang yang disekitarnya...
Tapi disaat semua orang tak memperdulikannya...
Hatinya selalu menangis, merasakan sakit yang mendalam...
Dan selalu hati mereka yang tau betapa sakitnya...

Rabu, 03 September 2014

pengurusan jenazah



PENGURUSAN JENAZAH
MEMANDIKAN JENAZAH

Mata Pelajaran : Agama Islam

KELOMPOK 1



Adilla Nurul Alamsyah
Allikha Azilla Putri
Anisa Rosmalia Dewi
Annisa Rahayu Utami
Desi Oktafiani
Devi Anggraeni
Devi Deliani
Dhea Nurmala
Erna Yulianti



Kelas : XI Adm. Perkantoran 6


Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Bandung
2013/2014


Pengurusan Jenazah
       Kematian pasti akan menghampiri setiap manusia, tidak peduli umur, yempat, waktu dan kelas sosial. Sebagai seorang ,uslim bila mendengar orang yang meninggal dunia hendaknya membaca kalimat istirja’ (pernyataan kembali kepada Allah swt) sebagaiman terdapat dalam Q.S. Al Baqarah : 156 yaitu “ . . . innalillahiwainnailaihiroji’un” artinya “sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali”
        Dalam hidup ini, terlebih sebagai muslim, tentu diperlukan aturan-aturan atau tata cara memelihara jenazah sampai dikuburkan dengan cara sebaik-baiknya. Pengurusan jenazah adalah mengurus jenazah seorng muslim sejak dinyatakan meninggal sampai disimpan di liang lahat.
        Apabila seorang muslim meninggal dunia maka kewajiban muslim lainnya yang msih hidup adalah memandikan, mengafani, menyalatkan dan menguburkan jenazah tersebut.
        Dalam memandikan jenazah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya.
a.   Syarat jenazah yang dimandikan :
Ø Jenazahnya seorang muslim
Ø Jenazahnya itu masih didapatkan tubuhnya, meskipun telah terpotong-potong
Ø Tidak mati syahid (mati untuk membela agama Allah swt)
b.   Syarat orang yang memandikan jenazah :
Ø Sesuai wasiat si Jenazah. Jika si Jenazah Sebelum meniggal telah mewasiatkan kepada seseorang tertentu untuk memandikan jenazahnya, maka orang itulah yang berhak memandikan Jenazah.
Ø Jika si jenazah tidak mewasiatkan kepada siapapun, maka yang berhak adalah mahram dari si jenazah, seperti istri atau suami, anak, kerabat dekat, atau orang lain yang sejenis yang amanah lagi terpercaya.
Ø Jika tidak ada yang mampu keluarga Jenazah boleh menunjuk orang yang saleh, pandai menyimpan rahasia keaiban jenazah serta amanah lagi terpercaya untuk memandikannya.
A. Perlengkapan bagi yang memandikan jenazah :
1.    Penutup hidung.
2.   Memakai pelindung tubuh agar tidak terkena kotoran-kotoran seperti sisa air perasan daun bidara dan kapur barus.
3.   Sarung tangan.
4.   Sepatu bot berlaras tinggi.

B.  Persiapan sebelum memandikan jenazah :
1.    Tempat memandikan jenazah harus tertutup baik dinding maupun atapnya, jenazah ditempatkan pada temapt yang lebih tinggi seperti dipan/balai-balai.
2.   Menyediakan perasan daun bidara (8 liter + 2 gelas air perasan daun bidara). Bidara adalah sejenis pohon teratai, dimana daunnya diambil dan dikeringkan kemudian ditumbuk dengan halus. Fungsinya adalah alat pembersih. Pada zaman sekarang sama dengan sabun.
3.   Menyediakan air dan kapur barus (setiap 4 liter air dicampur dengan 2 potong kapur barus 1)
4.   Melepas pakaian yang masih melekat ditubuhnya.
Cara melepas pakaian :
Dimulai dari lengan sebelah kanan kearah kiri. Selanjutnya dari lobang baju (krah) kebawah. Setelah itu bagian depan ditarik dengan perlahan dari bawah handuk penutup auratnya (ini jika jenazah mengenakan gamis atau baju panjang, jika hanya kemeja cukup buka kancingnya).
Cara melepas celana :
Digunting sisi sebelah kanan dari atas sampai kebawah lalu sebelah kiri. Setelah itu bagian depan ditarik dengan perlahan dengan tetap menjaga handuk penutup.
Cara melepas pakaian belakang jenazah :
Tubuh mayyit dibalik ke sebelah kiri, pakaian digeser kekiri. Setelah itu dibalikkan lagi kekanan.
5.   Menutup aurat jenazah dengan handuk besar mulai pusar sampai dengan lututnya (laki-laki dan perempuan sama).
C. Memandikan jenazah
1.    Dimulai dengan bacaan basmalah
2.   Istinjakkan mayat terlebih dahulu yaitu dengan cara, membengkokkan tubuh mayat secara perlahan dan mendudukkannya sampai posisi hampir duduk, kemudian letakkan tangan kanan pada perut jenazah lalu tekan secara perlahan sebanyak tiga atau lima kali supaya sisa-sisa kotoran dapat dikeluarkan.
Tujuan menekan perut secara perlahan bukanlah untuk memaksa isi perut keluar namun untuk mengeluarkan sisa kotoran yang memang sudah mau keluar. 
Jika tidak dikeluarkan terlebih dahulu terkadang ia keluar ketika proses pemandian sedang berlangsung atau sedang dikafani,jika hal tersebut terjadi maka jenazah harus dimandikan dan diwudhukan kembali. 
Dalil yang mendasari adalah hadits yang diriwayatkan dari Ummu Sulaim RA, bahwa Rasulullah bersabda :
[Jika seorang wanita meninggal, maka orang yang ingin memandikannya harus terlebih dahulu menekan perutnya secara perlahan-lahan, jika ia tidak sedang mengandung, jika sedang mengandung maka janganlah menggerak-gerakan perutnya][HR Baihaqi]
3.   Menggunakan sarung tangan,  Jika yang memandikan tidak memperoleh sarung tangan, maka lapisi tangan kirinya dengan kain, untuk membersihkan tubuh jenazah. Bersihkan tubuh jenazah dari bawah kain penutupnya dan berusaha sebisa mungkin untuk melebarkan telapak tangannya ketika membersihkan kemaluan jenazah. Untuk bagian dubur, maka gerak-gerakan tangan di daerah itu sampai sekira-kiranya bersih. Ketika sedang membersihkan orang yang mendampinginya menyiramkan air ke bagian yang sedang dibersihkan tersebut.
4.   Hendaklah mengganti sarung tangan atau kain pelapis yang sudah digunakan untuk membersihkan tadi dengan yang baru jika memungkinkan untuk menjaga kebersihan.
5.   Jenazah diwudhukan seperti wudhunya orang yang hendak melaksanakan shalat. 
·        Pertama bacalah basmalah dan niat
Niat untuk jenazah laki-laki yaitu :
“ Nawaitul wudhu a man hadzal mayyiti fardhol lillahi ta’ala.”
Niat untuk jenazah wanita yaitu :
“Nawaitul wudhu a man hadzihil mayyiti fardhol lillahi ta’ala.”
·        Cuci kedua telapak tangannya.
·        Ambil sedikit kapas yang telah dibasahi air setelah itu gosoklah mulutnya, gigi serta gusinya, lakukan sebanyak tiga kali, dengan mengganti kapas setiap membersihkan.
·        Ambil kapas lagi yang telah dibasahi air untuk membersihkan bagian dalam hidungnya sebanyak tiga kali.
·        Basuhlah wajahnya sebanyak tiga kali dengan menekan bagian hidung dan mulutnya untuk menghindari air masuk.
·        Basuhlah kedua tangannya sampai siku sebanyak tiga kali.
·        Usaplah kepalanya dilanjutkan dengan kedua telinganya.
·        Basuhlah kedua kakinya hingga kedua mata kaki.
Jangan mewudhukan jenazah lebih dari sekali jika tidak diperlukan (seperti keluarnya kotoran dari dubur).
Penggunaan kapas untuk membersihkan gigi dan hidung adalah jalan untuk mengganti kumur-kumur yang biasa dilakukan untuk membersihkan mulut pada saat kita berwudhu.
Menutup hidung dan mulut saat membasuh wajah dilakukan agar air tidak masuk ke dalam perut yang dapat mengubah isi perut yang bisa menyebabkan lambungnya busuk dan terkadang bisa keluar sesuatu dari dalam perutnya.
6.   Proses pemandian pertama (campuran air dan sabun/bidara)
·        Siapkan air yang telah dicampur dengan sabun/bidara.
·        Ambillah busa sabun/bidara untuk mencuci kepala, muka, dan ketiak.
·        Sirami kepala jenazah dengan air yang sudah dicampur dengan sabun/bidara sebanyak tiga kali sambil membaca niat dalam hati.
Niat memandikan jenazah laki-laki :
“ Nawaitul husla man hadzal mayyiti fardhol lillahi ta’ala.”
Niat memandikan jenazah wanita :
“ Nawaitul husla man hadzihil mayyiti fardhol lillahi ta’ala.”
·        Mandikan bagian kanan mulai dari (dengan posisi jenazah terlentang) : tangan kanan yakni dari pundak hingga telapak tangan, bagian kanan leher dan separuh yang kanan dari dada, perut, paha, hingga betis
·        Miringkan jenazah ke kiri untuk memandikan bagian punggung sebelah kanan dengan tidak menyiram wajahnya, masih dalam posisi miring siram bagian pangkal paha, paha hingga betis, kemudian kembalikan posisi semula.
·        Lanjutkan pada bagian yang kiri dengan langkah-langkah yang sama seperti memandikan bagian kanan, begitu pula untuk memandikan bagian punggung sebelah kiri dengan memiringkannya ke kanan.
·        Ratakan tubuhnya dengan air, dari kepala hingga ujung kaki dengan posisi terlentang namun jangan sampai menyiram wajah dengan air.
Kemudian melakukannya sekali lagi pada tubuh bagian kiri.
7.   Proses Pemandian Kedua (Campuran Air dan Kamper)
Kamper digunakan dalam campuran karena memiliki fungsi sebagai pengharum, dapat mendinginkan tubuh, mencegah darah mengalir serta menjauhkan dari serangga atas seizin Allah swt. 
·        Aduk kamper yang sudah dihaluskan dan dicampur dengan air.
·        Siramkan ke kepala jenazah sebanyak tiga kali.
·        Siramkan kepada bagian tubuhnya yang kanan lalu kiri, bagian depan dahulu kemudian bagian belakang.
·        Ratakan seluruh tubuhnya dengan air campuran tadi seperti proses pemandian sebelumnya.
Tidak perlu mengulangi wudhu atau menggosok gosok tubunya, karena kamper berfungsi sebagai pewangi bukan pembersih. Proses pemandian ketiga ini dapat membersihkan sabun/bidara yang masih menempel pada tubuh jenazah.
Jika jenazah tampak belum bersih dapat dilakukan pemandian sebanyak 5 atau 7 kali, dan penggunaan campuran air dengan kamper dilakukan pada proses pemandian terakhir.
Dalil yang mendasari adalah hadits yang diriwayatkan dari Ummu Athiyah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda
[Mandikanlah ia sebanyak tiga kali atau lima kali (atau tujuh kali) atau lebih dari itu jika kalian anggap perlu. Aku bertanya apakah harus ganjil? benar jawab Rasulullah SAW setelah itu campurkan kamper pada siraman terakhir][Bukhari dan Muslim]
8.   Mengeringkan jenazah, gunakan lap untuk mengeringkan jenazah agar kain kafan tidak basah, sesuai dengan dalil, (Apabila telah selesai memandikannya maka berilah kain yang bersih) [Bukhari (1254) dan Muslim (939)]
9.   Mengganti kain penutup. Kain penutup pada saat proses pemandian harus diganti karena basah dan mengandung bidara dan kamper. Caranya dengan membentangkan kain penutup yang baru diatas kain yang lama yang menutupi aurat jenazah kemudian tarik kain yang lama secara perlahan agar aurat tidak terlihat.
10.Pindahkan jenazah dengan keranda ke tempat pengkafanan untuk proses mengkafani.
Wajib berwudhu bagi yang memandikan dan dianjurkan mandi setelah selesai.



proposal Kewirausahaan




PROPOSAL USAHA/BISNIS PLANNING


Disusun oleh :

Nama                           :
Kelas                           :
Pogramkeahlian          
Guru mapel                 :




Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Bandung
Jalan Solontongan No.10
BANDUNG
2014

Kata Pengantar
            Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan proposal dengan judul “BISNIS PLANNING”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
            Proposal ini disusun berdasarkan struktur yang diberikan oleh bapak Yusep dengan struktur yang diberikan semoga menjadi Proposal yang diingikan. Proposal ini terdiri dari 6 Bab. Bab 1 merupakan pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Konsep Usaha, Profil Perusahaan, Visi dan Misi dan Tujuan. Bab 2 merupakan produk yang terdiri dari Jenis Produk, Peralatan Yang Dibutuhkan, Bahan Baku dan Lokasi Usaha. Bab 3 merupakan aspek pemasaran yang terdiri dari Pasar Keseluruhan, Rencana Penjualan dan Penetapan Harga. Bab 4 merupakan perencanaan SDM yang terdiri dari Struktur Organisasi dan Job Description. Bab 5 merupakan analisis keuangan. Bab 6 merupakan penutup.
            Selanjutnya saya ingin berterima kasih kepada Bpk. Yusep yang telah membimbing dan membantu saya dalam mengerjakan makalah ini. Tanpa bantuan semua pihak mungkin saya tidak dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
            Kami sangat menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini sangat banyak kekurangannya, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
           
Bandung, Mei 2014
Penulis









i
Daftar Isi


BAB I         PENDAHULUAN

I.1  LatarBelakang...............................................................................     1
I.2  Konsep Usaha ..............................................................................     1
I.3   Profil Perusahaan.........................................................................     1
I.4  Visi dan Misi.................................................................................     1
I.5  Tujuan...........................................................................................     2
I.6   Analisis SWOT ............................................................................     2


BAB II       PRODUK

II.1 JenisProduk.................................................................................     3
II.2 Peralatan Yang Dibutuhkan........................................................     3
II.3 Bahan Baku ................................................................................     3
II.4 Lokasi Usaha ..............................................................................     3

BAB III      ASPEK PEMASARAN

III.1  PasarKeseluruhan......................................................................     4
III.2RencanaPenjualan........................................................................     4
III.3PenetapanHarga...........................................................................     4

BAB IV      PERENCANAAM  SDM

IV.1  Struktur Organisasi........................................................................     5
IV.2  Job Description..............................................................................     5

BAB V ANALISIS KEUANGAN .........................................................     6


BAB VI PENUTUP................................................................................     8




ii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya, maka semakin meningkatnya pula keanekaragaman kebutuhan mereka terutama dalam hal makanan. Setiap daerah mempunyai karakteristik tersendiri,dilihat dari segi geografi,sosial budaya,tingkah laku atau dari segi kebiasaan. Semua itun dipengaruhi oleh keadaan alamnya, lingkungan tempat tinggal atau tingkat penghasilan yang berbeda-beda.
Yang akan kami sikapi dari proposal ini adalah kebiasaan masyarakat Bandung pada umumnya yang sangat suka dengan rasa pedas. Orang-orang semakin kreatif dan inovatif dalam membuat resep baru,tanpa menghilangkan rasa khas lidah orang Indonesia dalam hal ini saya membuat jajanan yang sudah tidak asing lagi didengar atau dijumpai di tiap daerah di Bandung yaitu “Seblak”. Selain rasanya yang enak dan pedas harganya pun relatif murah terjangkau oleh semua kalangan dan bahannya pun mudah didapat serta cara pembuatannya juga cukup mudah.



I.2  Konsep Usaha
Usaha penjualan “Seblak” ini merupakan usaha kecil yang dijalankan untuk sementara sebagai batu loncatan. Jika usaha ini berhasil atau sukses dan dapat mencapai tujuan yang kita harapkan, maka kami akan memperbesar usaha ini dengan membuka cabang-cabang.


I.3  Profil Perusahaan
            Nama tempat seblaknya “seblak ga bisa move on” kenapa diberi nama itu supaya bisa menarik perhatian pembeli karna bahasa move on sangat trend dikalangan anak muda. Jadi rasa seblak nya tidak bisa dilupakan sama seperti anak muda yang sulit move on dari mantan pacarnya.
Lokasi penjualan mencari yang strategis dan ramai yang berdekatan dengan sekolah-sekolah, kampus, kantor-kantor. Yang masih dilokasi kota bandung Jika usaha ini berhasil atau sukses dan dapat mencapai tujuan yang kita harapkan, maka kami akan memperbesar usaha ini dengan membuka cabang-cabang.



I.4Visi Dan Misi

·         Visi

Menciptakan produk makanan unggulan yang banyak diminati atau disukai masyarakat



Oval: 1 


·         Misi

1.      Membuat Seblak yang beraneka ragam dan digemari oleh semua kalangan
2.      Memasarkan seblak di beberapa tempat
3.      Menyiapkan dan menyediakan beberapa outlet seblak beberapa di tempat ramai, misalnya sekolah, kampus, maupun mall-mall
4.      Membangun usaha wisata kuliner makanan khas Indonesia
5.      Menciptakan suasana penjualan seblak yang sering diminati anak muda sekarang.

I.5Tujuan
Adapun tujuan didirikan usaha penjualan “Seblak” adalah :
1.      Memperoleh penghasilan/pendapatan.
2.      Memenuhi kebutuhan masyarakat.
3.      Menciptakan lapangan kerja.
4.      Memanfaatkan peluang usaha yang ada.

I.6 Analisis SWOT

1. Strength (Kekuatan)
Strength merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek, atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.
2. Weakness (Kelemahan)
Weakness merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek, atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.
3. Opportunities (Peluang)
Opportunities merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang akan terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri misalnya, competitor, kebijakan pemerintah, dan kondisi lingkungan sekitar.
4. Threat (Ancaman)
Threat merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.










BAB II
PRODUK
II.1 Jenis Produk
Jenis produk yang kami akan kami jual yaitu berupa makanan yang terbuat dari berbagai macam bahan yang tidak asing lagi, dengan cita rasa yang beda dari produk lain yang sudah tidak asing lagi didengar atau dijumpai di daerah Kota Bandung, sehingga banyak masyarakat yang ingin mencoba rasa dari “Seblak” produk kami ini.



II.2 Peralatan Yang Dibutuhkan
Dalam pembuatan “Seblak” ini banyak membutuhkan peralatan yang akan memperlancar produksi usaha kami, diantarannya adalah :
v  Kompor gas
v  Tempat memasak seblak
v  Peralatan makan


II.3Bahan Baku
Bahan baku dari Seblak adalah :

1.      bawang merah
2.      bawang putih
3.      kencur
4.      cabe rawit
5.      garam dan penyedap secukupnya
6.      telur
7.      daun bawang jika suka
8.      daun jeruk jika suka
9.      bahan yg akan diseblak (berbagai macam kerupuk, makaroni, siomay, berbagai macam mie, kwetiaw, batagor, ceker, tulang, jamur, sosis, baso dan masih banyak lagi)


II.4 Lokasi Usaha
Mencari lokasi yang strategis dan mudah di jangkau masyarakat. Lokasi yang berdekatan dengan sekolah-sekolah, berdekatan dengan kantor-kantor. Dan lokasi yang mudah dicari dan mudah untuk kendaraan juga.






 
BAB III
ASPEK PEMASARAN
III.1  PasarKeseluruhan
Makanan “Seblak” ini kami tujukan untuk semua golongan anak muda yang berdomisili di daerah Bandung maupun luar daerah yang suka/kebiasaan mengonsumsi jajanan yang pedas, tetapi orang tua pun cukup banyak peminat seblak.



III.2  RencanaPenjualan
            Mencari lokasi yang strategis dan cocok untuk penjualan. Membuat tempat makan seblak yang enak dan cocok untuk para anak muda yang menghabiskan wakunya. Disediakan juga Wifi gratis jadi anak muda yang datang akan betah berlama-lama ditempat itu. Dan disediakan air putih gratis.

III.3  PenetapanHarga
            untuk harga jual seblak dari Rp.10.000 yang biasa dan Rp.15.000 yang spesial. Mungkin harga nya cukup berbeda karna didukung dengan tempat yang nyaman dan enak untuk berkumpul dengan teman-teman.





 

BAB IV
PERENCANAAM  SDM
IV.1  Struktur Organisasi

IV.2  Job Description

1.      Direktur utama / pemilik resto = memantau pekerjaan pegawai
2.      Manager Keuangan = mengurus keuangan resto ataupun berfungsi sebagai penasehat keuangan
3.      Koki / yang memasak = memasak seblak yang dipesan para pelanggan
4.      Pelayan = melayani setiap pesanan para pelanggan
5.      Kasir = menerima pembayaran para pelanggan




 

BAB V
ANALISIS KEUANGAN
V.1 Perencanaan Keuangan
Modal tetap yang diperlukan
Sewa bangunan                       Rp. 80.000.000
Renovasi                                 Rp. 10.000.000
Etalase                                     Rp.   5.000.000
Mesin kasir                              Rp.   5.000.000
1 buah kompor gas                  Rp.      500.000
1 buah tabung gas 12 kg         Rp.   1.000.000
Kursi meja                               Rp  25.000.000
Alat dapur lainnya                  Rp. 35.000.000       +
                                                Rp.161.500.000

Bahan-bahan :
Bawang merah 5 kg                Rp. 150.000
Bawang putih 5 kg                  Rp. 250.000
Kencur 5 kg                            Rp. 150.000
Cabe rawit 10 kg                     Rp. 400.000
Garam dan penyedap              Rp. 100.000
Telur    10 kg                           Rp. 200.000
Daun bawang  3 kg                 Rp.   90.000
Daun jeruk 2 kg                      Rp.   20.000
Bahan utama seblak                Rp.10.000.000         +
                                                Rp.11.360.000



Tenaga Kerja                                   
Gaji Pemilik                            Rp. 4.500.000
Gaji Manager Keuangan         Rp. 2.500.000
Gaji Koki                                Rp. 2.500.000
Gaji Kasir                                Rp. 1.500.000
Gaji Pelayan                            Rp. 1.500.000         +
                                                Rp. 12.500.000

Rencana Hasil Penjualan Produk   Rp. 27.750.000
Rencana Jumlah Biaya                     Rp. 23.860.000     -
Laba Kotor                                        Rp. 3.890.000

                                                                                                       














 


BAB VI
PENUTUP

KESIMPULAN
Dalam rangka ikut berpatisipasi mencerdaskan kehidupan bangsa masyarakat SMK NEGERI 3 BANDUNG yang ikut membantu siswa-siswi melalui kegiatan membuat “Proposal Usaha”.
            Hal ini dilandaskan karena masih banyak siswa-siswi yang kurang mengetahui tentang pemahaman menyusun proposal usaha. Selain itu juga untuk memenuhi kewajiban seorang siswa-siswi terhadap tanggung jawabnya sebagai seorang murid. Oleh karena itu telah menyelesaikan Proposal ini untuk memenuhi tugas kewirausahaan.
            Proposal ini kami buat dengan sebaik-baiknya dan semoga dapat bermanfaat bagi diri penulis sendiri pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Bila ada kata-kata yang kurang berkenan bagi para pembaca , kami mohon  maaf sebesar-besarnya. Demikian atas berkenannya kami ucapkan terima kasih.



Bandung, 05 Mei 2014

PENYUSUN